KitaShare banyak sekali mengenai biografi juga biodata orang terkenal beriku adalah Biografi Andy F. Noya - Host Kick Andy untuk kita ambil dari sisi positif nya, mengambil ilmu dan pengalaman mereka. sebagai motivasi dalam kehidupan kita, juga untuk menambah ilmu pengetahuan kita untuk sekedar tahu dan kenal bagai mana kehidupan Andy Flores Noya

Andy F. NoyaLahirAndy Flores Noya6 November 1960 umur 62Kota Surabaya, Jawa Timur, IndonesiaKebangsaanIndonesiaNama lainAndy NoyaAlmamaterInstitut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta - IISIP Jakarta Sekolah tinggi Publisitik STP aktif1985–sekarangSuami/istriRetno Palupi NoyaAnakMario Randy Lamas Noya Marco Randy Parama Noya dan Marlo Randy Ernesto Noya[1]Orang tuaAde Wilhelmus Flores Noya bapakNelly Mady Ivonne Klaarwater ibu Andy Flores Noya lahir 6 November 1960 adalah seorang wartawan, penulis dan pembawa acara televisi Indonesia. Ia lebih dikenal ketika membawakan acara Kick Andy.[2][3]Dia keturunan Belanda dan Portugis[4]. Riwayat perjalanan hidup Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985 Andy membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia.[5] Saat itu pemuda berdarah Ambon, Jawa dan Belanda ini masih kuliah di Sekolah tinggi Publisitik STP Jakarta. Andy sebenarnya lulusan sekolah teknik. Begitu lulus SD Sang Timur Di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini melanjutkan sekolah di Sekolah Teknik lalu ke STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta Selatan.[6] Meski demikian, sejak kecil dia sangat jatuh cinta pada dunia tulis-menulis. Kemampuannya menggambar kartun dan karikatur semakin membuatnya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidupnya. Oleh sebab itu, begitu lulus STM, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke IKIP Padang, Andy memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik sekarang Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.[7][8] Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah di perguruan tinggi tersebut sebab kampus tidak menerima lulusan STM.[9] Akan tetapi, karena tekadnya menjadi wartawan sudah sedemikian membara, akhirnya Andy "Naik banding" dan menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik Ali Mochtar Hoeta Soehoet. Kepada sang rektor Andy Noya mengungkapkan suara hatinya. Akhirnya sang rektor menyerah dan memberikan kesempatan kepada Andy untuk ikut tes masuk, dengan catatan syarat dia harus meminta surat rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Selain itu, apabila di kemudian hari nilai mata kuliah Andy jelek, dia harus keluar. Ternyata prestasi Andy bagus dan kuliahnya pun berlanjut.[10][11] Aktivitas Jurnalisme Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit 1985, Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha Tempo.[12] Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk memperkuat majalah matra yang baru diterbitkan oleh Tempo. Andy tertarik lalu bergabung.[13] Majalah Matra agaknya bukan pelabuhan terakhirnya. Pada 1992 datang tawaran dari Surya Paloh, pemilik surat kabar Prioritas yang waktu itu dibreidel, untuk bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah Andy kembali ke surat kabar.[14] Masuk ke RCTI Pada 1999, RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan wartawan program berita Seputar Indonesia berkaitan dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior Djafar Assegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.[15] Karier di MetroTV Pada tahun 2000, MetroTV mendapat izin siaran. Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin MetroTV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian 2003, Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua itu. Memasuki tahun 2007, saat pemimpin redaksi MetroTV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia, diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi MetroTV menggantikan Don Bosco Selamun.[16] Di saat itulah Andy kemudian mulai belajar jurnalistik televisi secara menyeluruh. Ia pun dipercaya menjadi host salah satu acara yang judulnya diambil sendiri dari namanya, yaitu Kick Andy, sebuah acara talk show yang disiarkan oleh MetroTV dan tayang setiap Jumat malam. Dalam perjalanan kariernya, Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun 1994 sampai dengan 1999. Karier di Kompas TV Pada tahun 2015 hingga 2017, Andy F. Noya dipercaya membawakan talkshow Big Bang Show yang tayang di Kompas TV. Program ini lebih berfokus mengangkat beragam kisah inspiratif dari kaum muda yang peduli akan masyarakat sekitarnya dengan melakukan serangkaian kegiatan bisnis. Bisnis yang mereka kembangkan tidak melulu mengedepankan uang sebagai keuntungan, namun juga pengembangan masyarakat sekitar. Setelah Big Bang Show berakhir, sebuah acara serupa yang juga dibawakan Andy pun muncul di MetroTV bertajuk Big Circle, dimana acara tersebut tayang sejak 2017 hingga 2018.[17] Karier di NET. Pada tahun 2020, Andy F. Noya kembali dipercaya menjadi host talkshow terbaru NET. yaitu Good People sesuai dengan nama sapaan penggemar setia NET. Program ini sendiri hampir sama dengan Kick Andy yang dibawakannya di MetroTV, bedanya narasumber diwawancarai secara daring lewat aplikasi Zoom, membahas mereka yang bergerak menebar kebaikan di tengah Pandemi Covid-19.[18] Penghargaan Tahun Award Kategori Hasil 2010 Panasonic Gobel Awards 2010 Presenter Berita/Current Affairs Menang 2011 Panasonic Gobel Awards 2011 Presenter Berita/Current Affairs Menang 2014 Panasonic Gobel Awards 2014 Presenter Berita & Talkshow Berita Nominasi 2015 Panasonic Gobel Awards 2015 Presenter Talkshow Berita & Informasi Nominasi 2016 Indonesian Television Awards 2016 Pembawa Acara Talkshow Terpopuler Nominasi 2016 Panasonic Gobel Awards 2016 Presenter Talkshow Nominasi 2017 Panasonic Gobel Awards 2017 Presenter Talkshow Current Affairs & News Nominasi Referensi ^ Andi Noya 2015vi, 213, 410 Sebuah Biografi - Andy Noya Kisah Hidupku. Jakarta Kompas. ^ "Kick Andy - Tentang Andy F. Noya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-20. Diakses tanggal 2010-03-23. ^ Kick Andy - Tentang Andy F. Noya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-20. Diakses tanggal 2010-03-23. ^ 2020-03-12. "33 Tahun Bersama, Ini 6 Momen Manis Andy F Noya dan Istri". Diakses tanggal 2023-05-16. ^ "Goodreads". Goodreads dalam bahasa Inggris. Diakses tanggal 2023-04-29. ^ "Andy Flores Noya, host Kick Andy". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ Media, Kompas Cyber 2022-12-21. "Andy F Noya Ada Dendam Masa Kecil yang Belum Selesai". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ Media, Kompas Cyber 2022-12-21. "Andy F Noya Ada Dendam Masa Kecil yang Belum Selesai". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ " Profil Andy F Noya". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ Firdha, Ayu 2023-03-12. "Dialog panas Sri Mulyani vs Andy F Noya membuat suara Menkeu meninggi bukan karena pajak tapi perihal ini - Medan Insider". Dialog panas Sri Mulyani vs Andy F Noya membuat suara Menkeu meninggi bukan karena pajak tapi perihal ini - Medan Insider. Diakses tanggal 2023-04-29. ^ Firdha, Ayu 2023-03-12. "Dialog panas Sri Mulyani vs Andy F Noya membuat suara Menkeu meninggi bukan karena pajak tapi perihal ini - Medan Insider". Dialog panas Sri Mulyani vs Andy F Noya membuat suara Menkeu meninggi bukan karena pajak tapi perihal ini - Medan Insider. Diakses tanggal 2023-04-29. ^ Tarigan, Mitra 2020-10-04. "Tebar Kebaikan dengan Tulisan, Bangganya Andy F Noya Jadi Wartawan". Tempo dalam bahasa Inggris. Diakses tanggal 2023-04-29. ^ Widiyarti, Yayuk 2019-10-15. "Pernah Juling, Andy F Noya Kini Jadi Ketua Komite Mata Nasional". Tempo dalam bahasa Inggris. Diakses tanggal 2023-04-29. ^ "majalah matra andy noya - Penelusuran Google". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ developer, medcom id. "Berita Andy F. Noya Terbaru dan Terkini Hari ini". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ developer, medcom id 2023-03-19. "Andy Noya Tetap Bayar Pajak Meski Marah dengan Oknum, Kenapa?". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ Media, Kompas Cyber 2015-11-01. "Belajar Socio-preneurship di Big Bang! Show Kompas TV bersama Andy F Noya". Diakses tanggal 2023-04-29. ^ "NET Mediatama Televisi - Angkat Jempol untuk perjuangan tenaga Medis! BESOK, GOOD PEOPLE bersama Andy F. Noya bakal ngobrol2 dengan Dokter Restu Anastasya, juga ada Yulianti Agustina Manager Pelaksana Aksi Kopi Jujur bagi Tim Medis. Sampai ketemu jam WIB. RamadanAsiknyadiNET Facebook". Diakses tanggal 2023-04-29.
BenihBaik : Hubungkan Teman Baik dengan Teman Anda Lewat Donasi Online. Benih Baik adalah situs galang dana dan donasi online yang didirikan oleh Andy Flores Noya, Khristiana Anggit Mustikaningrum, dan Firdaus Juli. Web site ini menghubungkan para dinatur yang disebut #TemanBaik untuk membantu yang membutuhkan atau #TemanKita.
Andy F. NoyaJournalist and founder, BenihBaikA talk-how host with a big heart, TV presenter and journalist Andy F Noya puts the voices of the marginalised into the forefrontTalk-show host Andy Flores Noya is a legend in Indonesian TV circles, having been on air from 2006-2020. He is known for elevating the voices and life stories of those under-represented, and having them as guests on his platform. This has made Noya an inspiration in the community. Noya’s show often highlighted educational and inspirational stories, and has received accolades like the Panasonic Gobel Award and the Indonesian Broadcasting Commission Award. As a host, Noya has received Panasonic Gobel Awards on eight occasions. He began his career as a print journalist in 1985, and he moved up to become editor-in-chief with some titles. Noya was also passionate about giving back to the under-privileged. In 2019, Noya co-founded a crowd-funding platform for philanthropic causes. A year later, he raised about billion through to help those affected by the - CONTENT CONTINUES BELOWDid You Know?Noya also founded the Kick Andy Foundation, and has helped support people with disabilities, cataract patients, education causes and other social-service missions.
Takseperti ayahnya, anak-anak Andy F Noya memilih jalur profesinya masing masing. Seperti yang dilakukan Marlo Randy Ernesto Noya. Game bukan lagi hanya sekedar hiburan. Putra ketiga dari presenter kondang Andy F noya ini Minggu lalu (23/2) telah direkrut oleh tim esport tersohor di Asia asal Indonesia, TEAMnxl>
Uploaded byrokhmahuuuu 0% found this document useful 0 votes1K views1 pageCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views1 pageAndyUploaded byrokhmahuuuu Full description
ByAnonymous - February 28, 2012. Andy Flores Noya lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960, Andy sebenarnya lulusan sekolah teknik. Begitu lulus SD sang timur Di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini melanjutkan sekolah di Sekolah Teknik lalu ke STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 PARBOABOA - Siapa sih yang gak kenal dengan Andy Flores Noya? Yaps, ia merupakan wartawan dan presenter yang cukup terkenal. Meski sudah beberapa kali jadi pemimpin redaksi, nama Andy F Noya mulai banyak dikenal setelah menjadi presenter di sebuah acara TV yang edukatif dan banyak inspirasi kepada para penontonnya. Program Kick Andy Show yang tayang di Metro TV ini mendapat respon yang baik dari para masyarakat. Buat kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang Andy Noya, berikut biografi Andy F Noya lengkap dengan perjalanan karirnya. Biografi Andy F Noya Nama Lengkap Andy Flores Noya Tempat Lahir Surabaya, Jawa Timur Tanggal Lahir 6 November 1960 Zodiak Scorpio Agama Kristen Andi Flores Noya atau Andi F Noya adalah anak kelima dari pasangan Ade Wihelmus Flores Noya dengan Nelly Mady Ivonne Klaarwater. Ayahnya adalah seorang tukang servis mesin ketik, sedangkan ibunya seorang penjahit. Sejak kecil, Andy terbiasa hidup berpindah-pindah. Masa SD-nya dituntaskan di Malang yaitu di SDK Sang Timur. Setelah itu ia melanjutkan sekolah di Sekolah Teknik, yang kemudian melanjut ke STM Jayapura. Tak sampai tamat, beliau pindah ke Jakarta dan melanjutkan sekolahnya di STM 6 Jakarta. Dari kecil ia telah menunjukkan kemampuan dan ketertarikannya terhadap dunia tulis-menulis. Selain itu, Andy juga pandai menggambar karikatur dan kartun. Hal inilah yang membuatnya nekat menolak tawaran beasiswa dari IKIP Padang dan memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publistik sekarang Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta. Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik tersebut karena perguruan tinggi itu tidak menerima lulusan STM. Namun karena tekadnya yang kuat untuk menjadi seorang wartawan, membuat Andy berusaha menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik, yakni Bapak Ali Mochtar Hoeta Soehoet dan memohon persetujuan untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi pilihannya itu. Sang rektor pun akhirnya luluh dan memberikan kesempatan kepada Andy untuk mengikuti tes masuk, dengan syarat harus ada surat rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Selain itu, prestasi dan nilai Andy juga harus selalu bagus agar ia tidak dikeluarkan dari Sekolah Tinggi Publisistik tersebut. Ternyata Andy berhasil mempertahankan prestasinya sehingga ia berhasil melanjutkan masa perkuliahannya. Andy pertama kali terjun sebagai reporter pada tahun 1985. Ketika masih kuliah di Sekolah Tinggi Publisitik STP Jakarta, beliau membantu majalah TEMPO untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Andy kemudian diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha TEMPO dalam harian ekonomi Bisnis Indonesia. Oleh karena itu, Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy kemudian diajak untuk memperkuat majalah MATRA yang baru diterbitkan oleh TEMPO oleh Fikri Jufri, seorang wartawan senior majalah TEMPO, sehingga ia bergabung bersama MATRA. Saat ia masih bersama MATRA, pada tahun 1992 datang tawaran dari pemilik surat kabar Prioritas, Surya Paloh mengajak Andy untuk bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Sejak itulah Andy kembali ke dunia surat kabar. Dalam perjalanan kariernya, Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up dan Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun dari tahun 1994 sampai 1999. Pada tahun 1999, stasiun televisi swasta nasional RCTI menghadapi masalah pergolakan di kalangan wartawan program berita Seputar Indonesia. Hal ini berkaitan dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Andy diutus untuk membantu bersama wartawan senior Djafar Assegaff. Tugas utama mereka adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI. Pada tahun 2000, saat Stasiun televisi Metro TV mendapat izin siarannya, Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 2003, Andy ditarik kembali ke Media Indonesia. Kali ini beliau menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua di Indonesia itu. Saat pemimpin redaksi Metro TV, Don Bosco mengundurkan diri pada awal tahun 2006, Andy diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco. Saat itu Andy telah menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia. Saat ini, Andy F Noya telah menjadi pembawa acara terpopuler Kick Andy’ yang ditayangkan di Metro TV. Acara ini selalu menjadi sorotan publik dan disukai banyak orang karena banyak memberikan edukasi dan fakta. DitanyaBagaimana Atasi Kesulitan Hidup, Andy F Noya Menangis. Dia hadir di Gramedia Balaikota Semarang (12/9). Ditanya Bagaimana Atasi Kesulitan Hidup, Andy F Noya Menangis. Dia hadir di Gramedia Balaikota Semarang (12/9). Minggu, 3 April 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com;

Andy F. Noya menjadi salah satu bukti nyata jika ambisi dan kreativitas bisa jadi bekal meraih kesuksesan, walau berasal dari latar belakang yang kurang berada. Dream - Masih banyak yang beranggapan untuk menjadi sukses di usia muda harus memiliki modal materi maupun pendidikan yang tinggi. Akibatnya, tidak sedikit yang terpaksa mengubur impiannya menjadi entrepreneur dalam-dalam karena harus memulai perjalanan dari nol. Namun, Andy F. Noya menjadi salah satu bukti nyata jika ambisi dan kreativitas bisa jadi bekal meraih kesuksesan, walau berasal dari latar belakang yang kurang berada. Lahir dengan nama lengkap Andy Flores Noya, ia memiliki masa kecil yang cukup berat mengingat perceraian orangtua dan kondisi perekonomian yang kurang beruntung. Namun, tantangan tersebut tidak menghentikannya dari dunia tulis-menulis dan membaca cuku yang menjadi kegemarannya sejak kecil. Passion-nya membawa pria berdarah Ambon ini menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publistik Jakarta. Sempat ditolak karena lulusan STM, Andy nggak menyerah dan sanggup mendapatkan izin dari rektor. Perjalanan karirnya di bidang jurnalistik mulai terajut saat ia masih berkuliah, tepatnya saat diajak terlibat dalam penggarapan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia oleh majalah Tempo. Di tahun yang sama, yaitu 1985, pria kelahiran Surabaya ini kemudian diajak wartawan senior, Fikri Jufri, yang melihat potensinya. Majalah Matra menjadi tempat pertama kalinya belajar tentang dunia jurnalistik surat kabar. © ©instagram/kickandyshow ©instagram/kickandyshow Setelah bertahan 7 tahun lamanya, Andy diajak Surya Paloh untuk mengelola koran Media Indonesia dan didapuk menempati posisi pemimpin redaksi Metro TV pada tahun 2000. Namun hanya tiga tahun menduduki jabatan tersebut, pria kelahiran 6 November 1960 ditarik kembali untuk menjadi pemimpin redaksi Media Indonesia, yang digadang-gadang menjadi surat kabar terbesar kedua di tanah air. Ternyata surat kabar bukan pelabuhan terakhir seorang Andy F. Noya. Hanya berselang tiga tahun, namanya kembali disebut sebagai pemimpin redaksi Metro TV, menggantikan Don Bosco yang mengundurkan diri. Didapuk menduduki posisi penting tersebut bukan berarti membuatnya berhenti mengekplorasi kemampuan dan kreativitasnya. Ditantang sebagai pembawa acara Kick Andy, performanya yang tampak lugas, mengajukan pertanyaan cerdas, namun ramah membuat sosoknya makin dikenal. Kemampuannya untuk mengulik cerita dari para narasumber pun memberikan inspirasi bagi banyak orang, termasuk generasi muda yang sedang getol merintis usaha. Hal ini yang kemudian mendorong Andy untuk membidani lahirnya Big Circle, acara yang mengangkat tokoh-tokoh kreatif dan menginspirasi munculnya startup lokal. Motivasi dari seorang Andy F. Noya ini bisa menjadi inspirasi buat kamu yang kini sedang merintis startup dari bawah supaya nggak mudah menyerah. Fokus pada passion yang dimiliki dan memanfaatkan segala peluang yang ada adalah salah satu kunci utama bagi yang ingin mendedikasikan dirinya untuk punya startup sendiri. Nah, jangan sia-siakan ide brillian yang dimiliki, saatnya buktikan kreativitasmu dengan ikutan The NextDev 2018. The NextDev adalah ajang pencarian dan pengembangan startup teknologi terbaik Indonesia di bidang social impact. Selain hadiah yang menggiurkan, kesempatan mendapatkan mentoring dan koneksi yang berguna untuk mengembangkan startup semakin besar. Tertarik ikutan? Langsung saja cari info selengkapnya di sini. Sahabat Dream juga bisa memetik inspirasi dan motivasi dari kisah perjalanan seorang Andy F. Noya, lewat acara iDEAX x The NextDev. Even keren ini akan digelar pada tanggal 27 dan 28 April di SSCC Convention Hall, Pakuwon Mall, Surabaya. Selain menghadirkan Andy F. Noya, sederet nama tokoh-tokoh inspiratif terkemuka tanah air pun siap membagikan ilmu dan pengalamannya. Mulai dari Dimas Djayadiningrat, Yoris Sebastian Chief Creative Officer OMG, Consulting & Co Founder Inspigo, Billy Boen Founder & CEO of YOT Nusantara, hingga Erastus Radjimin CEO at ‎ARTOTEL Indonesia. Tunggu apalagi, segera daftarkan dirimu sekarang juga dan jadilah bagian dari pergerakan kreatif generasi muda Indonesia. Cek info dan cara pendaftaran dengan klik di sini!

\n andy f noya ade wilhelmus flores noya
DennySiregar dan Eko Kuntadhi, serta akademisi Ade Armando mengaku tidak dibayar Jokowi atas cuitannya di Twitter. - Halaman all

Andy Flores Noya atau Andy F Noya adalah seorang wartawan dan penulis asal Indonesia yang namanya mulai melejit saat membawakan acara Kick Andy. Acara ini seringkali menghadirkan narasumber keren dengan pembawa acara yang kreatif sehingga banyak mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat. Cari tahu informasi mengenai kisah hidup atau biografi Andy F Noya di bawah ini yuk! Nama Lengkap Andy Flores Noya Kebangsaan Indonesia Tempat Lahir Surabaya Tanggal Lahir 6 November 1960 Profesi Utama Wartawan, presenter televisi, dan penulis Prestasi atau Penghargaan Mendapatkan Panasonic Gobel Awards kategori Berita/Current Affairs pada tahun 2010. Mendapatkan Panasonic Gobel Awards kategori Presenter Berita/Current Affairs pada tahun 2011. Masuk nominasi Indonesian Television Awards kategori Pembawa Acara Talkshow Terpopuler pada tahun 2016. Dan masih banyak penghargaan lainnya. Andi Flores Noya atau Andi F Noya adalah anak terakhir dari lima bersaudara buah hasil pasangan Ade Wihelmus Flores Noya dengan Nelly Mady Ivonne Klaarwater. Ayahnya adalah seorang tukang servis mesin ketik, sedangkan ibunya adalah seorang penjahit. Masa kecil Andy dihabiskan dengan mencuri burung dara untuk dijual. Bahkan ia seringkali memecahkan kaca jika apa yang ia mau tidak diberikan contohnya adalah uang. Kakak-kakak Andy pun pernah berpikir bahwa kelak adiknya ini akan menjadi penjahat karena sedari kecil sudah mempunyai kenakalan yang dianggap parah atau di atas batas normal. Syukur, perilaku buruknya semakin hari semakin berubah menjadi baik sejak ditegur oleh ayahnya. Pendidikan Setelah lulus sekolah dasar, Andy melanjutkan studinya di Sekolah Teknik Negeri Jayapura dan melanjutkan lagi di Sekolah Teknik Mesin Negeri 6 Jakarta. Ia bersekolah di sekolah teknik dengan tujuan ingin langsung bekerja saat setelah lulus agar bisa membantu mencari nafkah untuk keluarganya. Sejak kecil atau lebih tepatnya saat SD, Andy adalah anak yang gemar menulis dan sudah bercita-cita ingin menjadi wartawan. Bahkan karangannya seringkali dipuji oleh guru sehingga mendapatkan nilai bagus di pelajaran bahasa Indonesia. [read more] Meskipun tidak bersekolah sesuai dengan cita-citanya, tetapi Andy tetap berhasil mendapatkan prestasi akademik yang baik. Andy mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik di Sekolah Teknik Mesin 6 Jakarta dan beberapa prestasi lainnya. Hal tersebut menjadikannya mendapatkan beasiswa untuk kuliah di IKIP Padang. Namun ia menolaknya dan memilih untuk kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik atau Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Karier Saat masih kuliah, Andy mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan sebagai reporter buku Apa dan Siapa terbitan Grafiti Press. Ia pun mengirimkan lamaran kerja dan setelah melewati beberapa tahap seleksi, akhirnya Andy diterima. Andy kemudian memutuskan untuk berhenti kuliah karena ingin fokus bekerja. Dua tahun setelah itu, Andy diberikan tawaran untuk bergabung dalam Harian Bisnis Indonesia. Ia pun bekerja sebagai koordinator reportase dan redaktur Harian Bisnis Indonesia. Namun, Andy mendapatkan tawaran kembali untuk pindah ke Majalah Matra yang merupakan majalah terbitan Tempo. Tidak hanya berhenti sampai disitu, Andy pun lagi-lagi mendapatkan tawaran untuk bergabung di Koran Media Indonesia terbitan Surya Paloh. Selain sebagai wartawan, Andy juga mencoba untuk terjun ke dunia broadcasting dengan menjadi host di program Jakarta First Channel di Radio Trijaya dan Jakarta Round Up. Pada tahun 1990-an muncullah banyak stasiun televisi swasta dan itu menarik Andy untuk terjun di dunia jurnalistik televisi. Pada tahun 1999, Andy mengusulkan kepada Surya Paloh agar mereka membuat stasiun televisi. Stasiun ini diberi nama Metro TV dengan rencana awal ingin mempunyai konsep yang hanya berisi berita selama 24 jam nonstop. Pada tahun 2005, Surya Paloh meminta Andy untuk mengisi program talkshow-nya sendiri yang diberi nama Kick Andy. Awalnya ia menolak karena merasa pemalu walaupun akhirnya diterima juga. Acara inilah yang menjadikan nama Andy F Noya dikenal banyak orang karena kemampuannya terhadap seni bertanya yang tajam tetapi tidak menyakiti perasaan orang lain. Jadi bagaimana nih? Sudah terinspirasi belum? Yuk terus semangat dan jangan putus asa dalam mengejar cita-cita ya! Karena proses tersebut tidak akan pernah sia-sia untuk mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi! Referensi 2020. Andy F. Noya. [Internet]. Terdapat pada 2021. Andy F. Noya. [Internet]. Terdapat pada [/read]

AndyFlores Noya (lair ing Surabaya, Jawa Wétan, 6 Novèmber 1960; umur 61 taun) punika salah setunggaling wartawan saha présènter tivi Indonésia. Andy F. Noya punika gadhah katurunan Ambon, Jawa, saha Walanda. Andy F. Noya; Lair: Andy Flores Noya: Pakaryan: Presenter: Taun aktif: Wartawan menjadi cita-cita Andy Flores Noya sejak ia masih terbilang kecil. Tak heran, meskipun lulusan sekolah teknik, Andy ngotot melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik STP. Ia mengaku tak tertarik pada teknik. Bungsu dari lima bersaudara keluarga Ade Wilhelmus Flores Noya dan Nelly Mady Ivonne Klaarwater ini lebih menyukai sastra. Ketika mendaftar di STP, Andy terbentur persyaratan administratif. Lulusan teknik tak boleh masuk sekolah publisistik. Ia lantas membujuk ibunya menemui rektor. Sang ibu pun memohon kepada rector STP agar putranya diperbolehkan menjadi mahasiswa. Pimpinan sekolah tinggi itu menyarankan agar mereka datang ke Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Dirjen Dikti. Akhirnya, pihak Dikti luluh dan kemudian memberinya rekomendasi. Kalau tidak, dunia pers kita tidak akan menemui seorang Andy F. Noya. Semasa kuliah, lelaki berambut kribo itu mencoba terjun menjadi wartawan. Sentuhan pertamanya dengan dunia jurnalistik boleh dibilang tanpa sengaja. Waktu itu, sekitar pengujung Oktober 1985, ia mengantar seorang temannya melamar kerja di majalah Tempo - dan ia tertarik mengikuti tes. Andy pun diterima dan ditempatkan sebagai reporter buku Apa & Siapa Sejumlah OrangIndonesia yang diterbitkan oleh majalah berita mingguan itu. Di sanalah ia berkenalan dengan Rahman Tolleng, pemimpin penerbitan yang kemudian diakuinya sebagai guru jurnalistiknya yang pertama. Tempo adalah tonggak pertama dalam perjalanan karir Andy, yang dilakukan sembari kuliah. Tapi pada 1986, karena kesulitan membagi waktu, ia memutuskan berhenti kuliah dan berkarir penuh sebagai wartawan. Dua tahun bergabung dengan Tempo, ia sempat diusulkan direkrut penuh majalah pimpinan Gunawan Mohamad itu. Tapi, ia kemudian memilih pergi. Pada 1987, ketika harin Bisnis Indonesia terbit, Andy ditawari Lukman Setiawan salah seorang pendirinya untuk bergabung. Ia pun tergoda. Katanya, harian lebih dinamis. Selain itu, Tempo memiliki nama besar yang membuat Andy kurang nyaman dan merasa kehilangan jati diri. Andy termasuk 19 reporter pertama yang direkrut harian ekonomi tersebut. Peminpin redaksi saat itu, Amir Daud, diakui Andy sebagai gurunya yang kedua. Toh, Andy cuma betah sekitar dua tahun di sana. Pada 1988, lelaki humoris itu hengkang. Ia kemudian melompat ke Matra, majalah khusus lelaki. Suatu waktu, Matra hendak membuat liputan tentang prostitusi yang melibatkan para selebriti Indonesia. Andy “turun ke lapangan” dengan menyamar, lalu membayar kaki tangan seorang mucikari untuk menceritakan ihwal bisnis mereka. Sang mucikari ternyata pengusaha kayu. Setelah akrab dengan sumbernya, ia memberanikan diri mengorek seputar “bisnis syahwat” tersebut. Hasilnya, ia mendapat lebih dari cukup. Ia bahkan memperoleh daftar nama sejumlah selebriti perempuan, lengkap dengan alamat, nomor telepon, radio panggil, berikut tarifnya segala. Setelah majalah pimpinan Fikri Jufri itu memuat liputan esek-esek itu, akibatnya cukup menghebohkan. Andy bahkan diancam sang pengusaha, yang takut berdampak buruk atas bisnis perkayuannya. Lagi pula, karena dalam tulisannya Andy juga menyebutkan bahwa si mucikari itu alumnus salah satu universitas negeri pada 1973, giliran alumni perguruan tinggi itu mengajukan protes keras. Merasa tercemar nama baiknya, mereka menggugat “Majalah Trend Pria” tersebut. Pengalaman berkesan lain selama menjadi wartawan Matra adalah ketika mengikuti ekspedisi kapal Dewa Ruci. Sekitar sebulan, Andy ikut kapal latih milik Angkatan Laut RI itu yang melakukan pelayaran ke Thailand, Brunei, dan beberapa negara lainnya. Banyak pengalaman yang didapatnya, termasuk mabuk laut sampai berkali-kali ia termuntah-muntah. Ia menamainya “muntah kuning”. Sekitar awal 1992, Andy kembali gelisah. Naluri kutu loncatnya kambuh lagi. Apalagi ketika laporan peledakan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, tak bisa diturunkan. Lelaki berkaca mata minus itu kemudian loncat ke koran Media Indonesia MI. Hari pertama di harian itu membawa perubahan drastis dalam jam tidurnya. Ia merasa seperti dikejar-kejar setan. Ketika di Matra, Sabtu dan Minggu libur, dan pukul enam sore tiap hari kerja ia sudah bisa pulang ke rumah. Di MI ia terpaksa pulang tengah malam, dan pukul delapan pagi sudah berada di kantor lagi. Ketika stasiun televisi swasta marak bermunculan, Andy tergoda. Dalam benaknya terbersit, “Mungkin hidupku yang sejati ada di televisi”. Suatu siang pada 1998, saat semobil dengan bos MI, Surya Paloh, ia mengutarakan rencananya untuk pindah ke RCTI. Paloh bukannya mengizinkannya, ia malah menawarinya membikin televisi baru. “Kalau mau, kamu magang saja di RCTI, sambil kita pikirkan bikin televisi. Kamu tetap di Media saja,” kata Paloh kepada Andy waktu itu. Setahun berselang, rencana Paloh dan Andy pun terwujud. Pada 1999, berdirilah Metro TV. Stasiun televisi itu dibangun dengan konsep dan format CNN, televisi berita 24 jam nonstop milik Time Warner Inc. Konsep tersebut kemudian diracik kembali agar lebih membumi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Di televisi berita pertama di Indonesia itu, Andy diberi kepercayaan penuh sebagai pemimpin redaksi. Hari-hari Andy di Metro TV boleh dibilang supersibuk. Ia terkadang baru pulang larut malam, bahkan pagi hari. Kendati demikian, hubungannya dengan keluarganya tetap hangat. Istrinya, Retno Palupi, yang dinikahinya pada 1987 menyebut bahwa hidup bersama Andy Noya itu penuh dinamika. Mereka dikarunia tiga anak lelaki. “Pagi-pagi anak-anak sudah dibangunkan dengan musik,” kisah Palupi. Lalu, di malam hari, menjelang terlelap, mereka berbagi cerita. Kadang-kadang salah seorang terpaksa mengingatkan yang lain agar tidur, karena besok keduanya harus bangun pagi untuk berangkat ke kantor. Palupi juga sering mengirim cerita-cerita lucu melalui internet. Andy menyebut istrinya “pendongeng”. Hari Minggu adalah hari keluarga. Andy bersama istri dan anak-anaknya seringkali pergi jalan-jalan. “Yang jelas, kalau Sabtu malam Minggu adalah waktu kami berdua untuk pacaran. Aku dan Andy jalan tanpa anak-anak,” ujar Palupi yang dulu juga pegawai Tempo.. Mereka berkenalan di sini. Dhe4mP.
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/358
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/8
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/51
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/135
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/304
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/371
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/213
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/218
  • 4n1j9rcglw.pages.dev/207
  • andy f noya ade wilhelmus flores noya